Assalamu alaikum wr.wbr
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai lanjutan pada materi2 sebelumnya yaitu urban form atau Bentu Kota .Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan kota adalah bentuk dan pola kota. Pola suatu kota tersebut dapat menggambarkan arah perkembangan dan bentuk fisik kota. Ekspresi keruangan morfologi kota secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu bentuk kompak dan bentuk tidak kompak (Yunus, 2000: 14).
- Bentuk kompak mempunyai 7 macam bentuk, yaitu:
- Bujur sangkar ( The square cities) Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasionil, merupakan bentuk yang statis, netral dan tidak mempunyai arah tertentu. Bentuk bujur sangkar merupakan bentuk kota yang bercirikan dengan pertumbuhan di sisi-sisi jalur transportasi dan mempunyai kesempatan perluasan ke segala arah yang relatif seimbang dan kendala fisikal relatif yang tidak begitu berarti. Hanya saja adanya jalur transportasi pada sisi-sisi memungkinkan terjadinya percepatan pertumbuhan area kota pada arah jalur yang bersangkutan.Kota berbentuk bujur sangkar menunjukkan pula adanya kesempatan perluassan kota ke segala arah yang relatif tidak begitu berarti
- Empat persegi panjang (the rectangular cities)
Merupakan bentuk kota yang pertumbuhannya memanjang sedikit lebih besar daripada melebar, hal ini dimungkinkan karena adanya hambatan-hambatan fisikal terhadap perkembangan area kota pada salah satu sisinya.

- Pita (ribbon shaped cities)
Merupakan bentuk kota dengan peran jalur transportasi yang dominan, terbentuk pola kota yang memanjang.seebenarna bentuk ini agak mirip rectangular city namun, karena dimensi memnjangnya lebih besar daripada melebar maka bentuk ini menempati klasifikasi tersendiri.

- Kipas (fan shaped cities)
Bentuknya sebagian lingkaran, arah ke luar kota mempunyai perkembangan yang relatif seimbang. - Bulat (rounded cities)
Merupakan bentuk kota yang paling ideal, karena jarak dari pusat kota keluar kota hampir sama. Selain itu perkembangan pembangunan keluar kota terjadi secara cepat. - Gurita /bintang (octopus/star shaped cities)
- Contoh kota berbentuk seperti ini ialah washinghton D.C. peranan jalur transportasi pada bentuk ini juga dominan sebagaimana dalam 'ribbon-shapped city". Hanya saja, pada bentuk gurita jalur transportasi tidak hanya satu arah saja, tetapi beberapa arah ke luar kota. Hal ini hanya dimungkinkan apabila daerah “hinter land” dan pinggirannya tidak memberikan halangan-halangan fisik yang berarti terhadap perkembangan areal kekotaannya. Merupakan bentuk kota yang jalur transportasinya mirip seperti ribbon shaped city, hanya saja pada bentuk gurita jalur transportasi tidak hanya satu arah saja, tetapi keberbagai arah keluar kota.

- Tidak berpola (Unpattern cities)
Kota dengan pola demikian merupakan kota yang terbentuk pada suatu daerah dengan kondisi geografis yang khusus, yaitu daerah dimana kota tersebut telah menciptakan latar belakang khusus dengan kendala-kendala pertumbuhan sendiri.
2. Bentuk tidak kompak mempunyai empat macam bentuk, yaitu:
- Berantai (chained cities). Merupakan bentuk kota terpecah tapi hanya terjadi di sepanjang rute tertentu. Kota ini seolah-olah merupakan mata rantai yang dihubungkan oleh rute transportasi, sehingga peran jalur transportasi sangat dominan.
- Satelit (stellar cities). Merupakan bentuk kota yang didukung oleh majunya transportasi dan komunikasi yang akhirnya tercipta bentuk kota megapolitan. Biasa terdapat pada kota-kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota satelit. Dalam hal ini terjadi gejala penggabungan antara kota besar utama dengan kota-kota satelit di sekitarnya, sehingga kenampakan morfologi kotanya mirip “telapak katak pohon

- Terpecah (fragment cities). Merupakan bentuk kota dimana perluasan areal kota tidak langsung menyatu dengan induk, tetapi cenderung membentuk exclaves (umumnya berupa daerah permukiman yang berubah dari sifat perdesaan menjadi sifat perkotaan).
- Terbelah (split cities). Merupakan bentuk kota kompak namun terbelah perairan yang lebar. Kota tersebut terdiri dari dua bagian yang terpisah yang dihubungkan oleh jembatan-jembatan.
- Pola suatu kota sangat berpengaruh dalam perkembangan fisik kota. Terdapat lima jenis pola kota antara lain:
- pola kota Radio Konsentris (ring Radial) bentuk kota ini memiliki pusat ditengah kota dengan tujuan agar dapat melayani daerah sekitarnya dari segala arah. Pola ini biasanya diterapkan pada kota- kta kerajaan.
- Pola kota linear . ciri-ciri dari pola ini antara lain pusat tidak jelas, tumbuh disekitar jaringan jalan yang ada di kota-kota pantai,
- Pola kota Grid (rectalinier) ciri-ciri dari pengunaan tanah efisien dan optimal, banyak jalan dan persimpangan
- Pola satelit merupakan kota kota kecil yang massih tergantung pada induknya. fungsi kota ini sebagai kota tidur (dormitory city) , kota kampus dan kota hiburan (entertainy city)

6. Pola kota consclation kota ini merupakan kota kecil yang tidak memiliki kota induk.bentuknya ditentukanoleh struktur kota itu sendiri ditentukan pula oleh elemen elemen kota dan zoning.

Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai bentuk-bentuk kota, pembahasan diatas adalah hanya sebagian kecil dari bentuk dan pola kota. semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. terima kasih!!
sumber :
Thanks to wikipedia.com
thanks to planosspace.blgspot.com
Thanks to my lecturer Fahmyddin S.T.M.arch
Thanks to my lecturer Fahmyddin S.T.M.arch
Tidak ada komentar:
Posting Komentar